RADARSEMARANG.ID, Magelang – Hadir di Indonesia, pelayanan dan pengelolaan sampah secara modern. Yakni menggunakan aplikasi Rapel (Rakyat Peduli Lingkungan). Rapel mulai merambah ke beberapa daerah di Jawa Tengah. Salah satu wilayah yang dipersiapkan adalah Magelang. Aplikasi ini pun bisa diunduh melalui Google Play Store. Bagaimana Rapel bekerja? Rapel mengedukasi rumah tangga untuk memilah sampah sesuai jenis. Mereka yang sudah mengunduh aplikasi Rapel dapat meminta penjemputan sampah secara online. Sedangkan Rapel akan menyediakan tempat sampah (Rapel Dropbox) sesuai jenisnya. Dropbox akan ditempatkan di berbagai tempat strategis, agar mudah diakses oleh para pengguna aplikasi.
Business Development Rapel Martha Yeni menjelaskan, Rapel memiliki banyak mitra dari para perosok maupun pemulung. Kini mereka tidak perlu keliling kampung untuk mencari sampah anorganik yang layak didaur ulang. Mereka hanya perlu menunggu notifikasi penjemputan sampah dari pengguna aplikasi Rapel. Selanjutnya bisa langsung menuju titik lokasi permintaan.
“Setelah mereka ikut Rapel, pendapatan per bulannya bagus. Ekonomi mereka terangkat,” jelasnya, ketika acara Tour de Borobudur, di Taman Lumbini, area Marga Utama, Taman Wisata Candi Borobudur, Minggu, (6/11). Sampah-sampah yang diambil oleh mitra Rapel, tidak hanya dari sampah rumah tangga saja. Melainkan dari hotel, kawasan industri, rumah sakit dan lainnya. Material-material terpilah akan dibawa ke fasilitas pemrosesan Rapel untuk diubah menjadi sumber daya. Selanjutnya dapat digunakan seperti bahan baku (pellet plastik), energy, logam, minyak, pupuk, dan lain-lain.
Chief Executive Officer (CEO) Rapel Berthy Jacob menjelaskan, Rapel bergerak di bawah naungan PT Wahana Anugerah Energi. Memiliki tempat pemilahan khusus untuk dipilah detail sesuai kebutuhan plastik daur ulang. “Seperti botol air mineral, antara botol dengan tutupnya sudah berbeda kualitas dan jenisnya,” jelasnya.
Rapel bahkan menerima penjualan sampah seperti minyak jelantah, kertas, logam, botol kaca, maupun barang elektronik. Hasil penjualan sampah akan langsung masuk ke menu Rapel Saldo jika pengguna memilih pembayaran nontunai. Transaksi Rapel langsung dibayar lunas, bersamaan dengan pengambilan sampah. Yang membayar sampahnya adalah para kolektor atau mitra Rapel. Sementara harga sampah sudah ditentukan Rapel dengan daftar harga di aplikasi. Baik mitra maupun pengguna aplikasi akan mendapatkan hadiah dari transaksi tersebut, berupa Rapel Poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai macam hadiah. Berthy menambahkan, Rapel memiliki tujuan mulia dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dari hulu ke hilir. Di bagian hulu, Rapel mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar di rumah tangga dan menyediakan sistem penjemputan secara terpilah. Di bagian hilir, pihaknya membangun fasilitas daur ulang yang akan merubah sampah menjadi bahan baku.
“Rapel juga akan mengelola sampah organik dengan mengubahnya menjadi energi dengan digester setelah pengelolaan sampah anorganik berhasil,” jelasnya. Tidak lupa, Rapel aktif memberikan edukasi edukasi pada masyarakat untuk memahami jenis-jenis sampah berbahaya dan beracun. Kemudian menyediakan fasilitas pengelolaan limbah berbahaya dan beracun pada fase selanjutnya. (put/web/bas)
Copyright © RADARSEMARANG.ID
