Rapel Diantara Perempuan dan Sampah

Ini adalah kisah tentang dua orang perempuan tangguh yang mengais rezeki dengan perjuangan luar biasa demi keluarga mereka. Katinem dan Sri Lestari Namanya. Keduanya merupakan kolektor Rapel yang bekerja tandem, berboncengan dengan satu motor menjemput sampah yang diposting oleh user di wilayah Kota Yogyakarta. Bekerja bersama meringankan dan mempercepat proses penjemputan dan penimbangan di lokasi user, “Saya yang menimbang dan mencatat di aplikasi, mbak Sri memilah, ” Ujar Katinem.

Katinem berasal dari Jambi, sedangkan Sri Lestari berasal dari Klaten. Nasib membawa keduanya hingga menjadi tetangga di wilayah Umbulharjo. Katinem cukup terlatih dalam dunia sampah, sebab telah menjadi perosok sebelum mengenal Rapel. Ketika menjadi perosok keliling, Katinem berkeliling mencari masyarakat yang ingin menjual sampahnya. Pernah suatu ketika, setelah berkeliling setengah hari mencari rosok, tak satupun yang dapat dipungut.”Kami duduk di pinggir kali. Lihat ada banyak botol di kali. Kami ambil pakai kait. Kami susuri kali. Rasanya, sedih susahnya cari uang. Rasanya, Yaa Allah,” kenangnya lantas tersenyum. Ia pun tak pernah lupa, betapa stigma buruk pemulung sering menyayat hatinya. Mulai dari ucapan maupun perilaku yang kurang mengenakan, pernah ia rasakan. Baginya semua itu merupakan pelajaran hidup untuk bisa lebih menghargai sesama dan bersyukur atas semua rezeki yang telah digariskan-Nya.

Hidupnya perlahan membaik, ketika awal tahun 2020 memutuskan bergabung dengan Rapel. Ibu tiga anak ini mengaku cukup untuk membantu perekonomian keluarga, memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah anak, sewa kamar, dan sebagainya. “Jauh lebih sejahtera ikut Rapel. Pertama, kami nggak capek-capek keliling, kita tunggu jemput. Dulu keliling belum tentu dapet. Lalu dulu masuk perumahan, ada yang nggak boleh masuk. Sekarang bisa masuk perumahan elit karena ada seragam juga, banyak pelanggannya,” ungkap Katinem. Perasaan serupa juga dirasakan Sri Lestari, “Awalnya hanya mencoba, tetapi alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan sehari hari” ujarnya.

Semoga kisah keduanya dapat menginspirasi kita untuk berjuang lebih keras, baik untuk keluarga maupun lingkungan. Sejatinya, kolektor merupakan prajurit terdepan dalam upaya pengelolaan sampah anorganik di rumah tangga. Panggil kolektor dengan mengunduh aplikasi Rapel di gawai anda, sampah yang terpilah akan ditimbang dan dihargai sesuai aplikasi. (THW)

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.